Share

230. Kebersamaan dengan Lina

Di bawah pohon yang ada di Oasis, Lina duduk bersandar dengan Akara yang tiduran di pahanya.

"Siapa pemuda tadi?" Lina bertanya tentang Sin dengan begitu geram. Sebab, pemuda itu dengan mudahnya lolos dari serangannya, bahkan berteleportasi kabur begitu saja.

Melihat raut wajah kesal kekasihnya, Akara tertawa canggung sebelum menjawab.

"Dia Sin, beberapa kali menolongku, namun yaa... Dia meminta bayaran yang seperti tadi, selalu menyerap energiku dan bisa dia gunakan."

Di saat santai itulah, Akara menceritakan perjalanannya. Dari mulai malapetaka, bertemu Komo dan gadis bernama Sania saat menuju kota hutan Araves. Konflik dengan pohon sihir yang membuatnya dikejar oleh Marbun Bidara. Lina mendengarkan dengan seksama sambil mengusap rambut Akara dengan lembut, hingga akhirnya Akara bercerita tentang kenaikan ranah Sinom. Dengan gamblang ia menceritakan kejadian setelah kenaikan ranah bersama Sania. Tangan Lina yang tadinya mengusap-usap rambutnya sontak berhenti, dengan tatapan mata y
Aldho Alfina

Terimakasih yang udah Vote, gak sadar kalau kemarin dapat promosi. statistik pembaca cewek lebih dari 40%, aku jadi merasa bersalah ada scene Nganu wkwk. Maafkan Author mesum ini, tapi tenang saja, sebentar lagi masih ada scene Nganu wkwk.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status