Share

Sebuah Penyesalan

Sebuah Penyesalan

“Apa?!” Rima berteriak, lalu menggelengkan kepalanya. “Papa kan sudah tahu, seperti apa kacaunya rumah ini kalau ada Mahesa. Enggak, Pa. papa pilih, Mahesa ke sini, atau Mama yang pergi?”

Zaenal memandang mata istrinya yang berapi-api. “Iya, Ma.” Ia melepaskan kepergian istrinya dari sampingnya, lalu mengembuskan napas. Netranya memandang jauh ke depan.

“Sandra … Maaf.”

Pria tua itu berjalan menjauhi kamarnya. Jalannya sangat perlahan, ketuaan, jantung dan asam urat menjadikannya seperti itu, tubuhnya tidak sekuat dulu, posturnya juga tidak segagah dulu lagi ketika ia masih muda.

Zaenal memasuki kamar kerjanya yang berada di lantai satu, lalu mengambil sebuah kotak dari dalam laci yang lama terkunci.

Kotak itu sudah berdebu. Di dalamnya terdapat beberapa lembar foto, foto seorang wanita cantik yang dulu pernah menjadi istrinya sekaligus ibu dari Mahesa. Sandra. Seluruh wajahnya mirip sekali dengan Mah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status