Share

Bab 119: Selalu Ada Dana

Suara pengait tirai bergeser terdengar ketika Lintang membuka kain putih yang menutupi jendela. Seketika cahaya matahari pagi menerobos masuk ke dalam kamar. Aroma kopi yang baru saja diseduh menguar dari dua cangkir kopi di atas meja ditingkahi gesekan biola Daniel Jang memainkan lagu A Thousand Year dari ponsel Satya memenuhi ruangan.

Tiga menit berlalu dan Lintang masih tegak di tempat. Kedua matanya menyipit dan menerawang datar ke depan. Sejauh mata memandang tampak keindahan lanskap Kepulauan Sangihe dengan laut biru dan pegunungan yang terlihat seperti pagar berwarna hijau. Lalu-lalang kapal antar pulau meramaikan dermaga sementara bingar kendaraan bermotor memenuhi jalanan. Kehidupan berdetak dinamis di pulau terpencil ini. Sesuatu yang takpernah disangkanya ketika pertama kali mendengar kata Sangihe.

Mendadak ingatan Lintang melayang ke Rena dan teman-temannya. Mereka pasti sedang sibuk sementara dia bersenang-senang di sini. Hati kecilnya sempat menyesali keputusan Satya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status