Share

Bab 121: Serangan Balik

Angin berembus meriapkan rambut Satya. Pandangannya masih terkunci pada paras manis Lintang. “Kan, ketutup sama topi lebar kamu. Jadi nggak bakal kelihatan.” Satya bergeming, enggan menggeser tubuh.

Lintang menggeleng dan beringsut menjauhi Satya lalu kembali menyesap air kelapa muda sembari memandang laut lepas.

Satya tersenyum gemas ketika matanya menangkap rona merah di wajah Lintang. Ia pun kembali fokus dengan minuman di tangannya sembari menikmati gradasi warna laut yang berubah seiring merangkaknya matahari menuju ke barat.

“Ngomong-ngomong, kamu mau nggak melihat sunset di Pulau Mendaku?” tanya Satya setelah menandaskan satu butir kelapa muda. “Tadi aku sempat baca berita tentang pulau itu. Katanya favorit wisatawan di sini.”

Lintang mengiyakan ucapan Satya. Pulau Mendaku dan Dokupang di Kecamatan Manganitu Selatan memang idola para turis. “Pergi ke mana pun kalau di Sangihe aku nggak nolak,” ujarnya bungah. Mata Lintang berpendar cerah. Citra kedua pulau eksotis itu menar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status