Share

Bab 29: Sebuah Akhir

Entah berapa lama mereka terpenjara dalam bisu yang menyakitkan, diam dalam kecamuk pikiran dan badai di hati. Satya ingin bangkit dan memeluk Hanum untuk terakhir kalinya, tetapi badannya seolah terpasak di tempat sehingga ia hanya bisa menggenggam jemari lembut gadis yang telah dikenalnya sejak berseragam putih abu itu.

“Kamu nggak salah,” ujar Hanum setelah berhasil menguasai diri. “Salahku menaruh harap pada orang yang salah. Sebenarnya sebelum papa tahu statusmu, mama sudah tahu lebih dulu. Mama sudah ngingetin buat putus. Tapi aku ngeyel karena kamu sudah janji dan kamu selalu menepati janji.” Hanum melanjutkan kisah lalu tersenyum getir. Ia menarik tangannya dari genggaman Satya. “Andaikan aku nurut kata mama, pasti tidak akan sesakit ini.”

Satya merasa tubuhnya menciut seperti siput terkena garam. Ratusan klien telah ia taklukkan. Semua staf mengakui kehebatannya karena kinerja memuaskan dan presentasi yang memukai. Tidak ada orang yang tidak tertarik jika mendengar dan meliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status