Share

Ketakutan Kedua

Bulan Pov

“Memang kamu nggak pernah takut?” Pertanyaan Sali menari-nari di dalam pikiranku.

“Bulan!”

“Hai, Bulan. Kamu menghayal yah?” panggil Sali. Dia mengagetkanku.

Hari ini, kami sedang menikmati suasana di rumah kediaman Gani. Kata Sali, Aisha sedang merenung di kamar. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

Aisha cenderung tertutup. Berbeda dengan Sali.

“Tapi kalo aku lihat, Reza sangat cinta sama kamu Bulan. Hanya saja, mungkin Layla terlalu ambisius. Aku pernah melihat perempuan seperti itu,” ucap Sali.

Sekarang, perasaanku menjadi tidak tenang.

“Reza kaya, tampan, baik dan setia. Semua wanita menyukainya. Semua wanita ingin bersamanya. Apa kamu nggak takut?” ucap Sali lagi.

Aku mengambil sebotol air mineral dan segera meminumnya. Jantungku berdebar lebih cepat. Ya Tuhan, mengapa hari ini aku jadi gelisah?

“Nggak Sali, insyallah Layla nggak mungkin sejahat itu. Dia seorang dokter, cantik dan kaya. Pasti dia hanya sahabatan saja,” jawabku. Meskipun jawaban itu sebenarnya berusaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status