Share

Pertemuan Dengan Om Wisnu

Dua minggu berada di rumah, aku merasa sedikit tenang. Ibu mertuaku sangat baik. Dia rajin membuat bubur untukku.

Hari ini, mas Reza rapat di kantor. Dia berpamitan sejak tadi pagi. Aku menghubungi Aisha dan Sali. Dua minggu dalam perawatan, Sali dan Aisha tidak menemuiku.

Kabar baiknya, paman Gufron sudah ada di Indonesia. Pernikahan akan dilangsungkan seminggu lagi.

“Non, ada yang datang!” ucap bibi Nilam. Dia mengetuk pintu kamar.

“Siapa?” tanyaku penasaran.

“Nona Layla. Dia sudah di ruang tamu, lagi nunggu Non. Katanya ada yang mau dibahas!” ucapnya.

Aku melangkah keluar untuk menemuinya. Saat berada di ruang tamu, wanita itu tersenyum melihatku.

“Bulan!” ucapnya. Dia berjalan ke arahku. Memelukku dengan sangat lama. Tidak lupa, dia membawah bingkisan.

“Sorry gue datang, nggak ngabarin kamu dulu,” ucapnya.

Layla duduk di hadapanku, dia menatapku dengan serius. “Aku tahu Bulan, ini salahku. Tidak seharusnya aku berbuat seperti ini denganmu. Tapi, aku juga nggak bisa menahan peras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status