Share

Ketakutan Kedua

Bulan Pov

Perlahan, aku membuka mataku. Siluet cahaya lampur kamar menyilaukan. Apa yang terjadi? Mengapa tadi semuanya mendadak gelap. Aku bahkan tidak bisa melihat apapun.

“Bulan, bulan sayang? Kamu sudah sadar?”

Mas Reza tampak cemas di hadapanku. Berkali-kali dia mengengam tanganku dan berusaha membuatku bangun. Aku tidak tahu, apa yang terjadi. Namun di dalam kamar, ada Yuni, ada ibu Sandi dan bibi Niam. Mereka semua tampak panik.

“Kamu baik-baik saja, kan sayang?”

Aku menatap mas Reza. Wajahnya terlihat sangat cemas. Perlahan, aku menganggukan kepala. Rasanya sangat sakit menelan. Aku butuh air minum saat ini.

“Apa yang terjadi, Mas?” tanyaku kepada mas Reza.

“Kamu pingsan, mas langsung bawah kamu ke sini.”

Ternyata aku pingsan tadi. “Bulan, apa aku bilang. Kamu nggak usah berlebihan memikirkan Layla,” ucap Yuni.

Ibu Sandi spontan menghampiriku.

“Ini gara-gara ibu yah? Makanya kamu seperti ini. Maafkan ibu yah.” Ibu Sandi mengengam tanganku. Wajahnya tampak menyesal.

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status