Share

46. Naik Pitam

"Kalau ibu ini siapa, Nak?"

Aku dan Mas Anjar saling berpandangan, apa yang harus kujawab? Tapi kemudian Mas Anjar mengangguk, seakan tahu apa yang kupikirkan.

"Oh iya pak, bu, perkenalkan ini Ibu Turi, beliau ibunda Santi dari kampung," ucapku kemudian dengan dada berdebar-debar.

Bu Turi terlihat menganggukkan kepalanya, sedangkan mereka terdiam mematung. Sudah terlihat ketegangan diantara mereka.

"Oh, jadi ini ibunya. Tolong dong bu, kalau punya anak gadis dididik yang benar," sindir Ibu Darmawan dengan tatapan tak suka.

"Maksudnya gimana ya, bu?" tanya Bu Turi, dia memang tak tahu kalau yang ada dihadapannya adalah besannya sendiri.

"Maaf pak, bu, biar saya jelaskan dulu. Begini pak, bu, Bu Turi ini baru datang kesini ingin menemui Santi. Beliau sangat rindu pada anaknya. Karena selama beberapa tahun belakangan ini, Santi tidak pernah pulang maupun berkirim kabar. Ibu Turi juga tidak tahu menahu tentang pernikahan Santi dan suaminya," jelasku dengan nada gemetar. Ya aku takut seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status