Share

Bab 91

Saking marahnya Yuna terhadap Winda sampai dia mengangkat tangannya dan hendak menampar wajah Winda. Namun, Winda dengan secepat kilat menangkap tangan Yuna yang sudah hampir mendarat di wajahnya.

“Lepasin ….”

Sebelum Yuna menyelesaikan ucapannya, gantian Winda yang menampar wajah Yuna dengan sangat keras. Tamparan yang tidak menyisakan belas kasihan itu mendarat dengan telak, tak hanya membuat wajah Yuna memerah, tapi juga membuat tangan Winda sendiri kesemutan. Luka di telapak tangan yang semula terbalut perban jadi terbuka dan mengeluarkan rembesan darah.

“Berani kamu nampar aku?!” seru Yuna sambil memegangi wajahnya, menatap Winda dengan penuh kebencian.

“Kalau kamu masih berani nantangin aku sekali lagi, aku nggak bakal segan untuk nampar kamu lagi!” balas Winda seraya menghempaskan tangan Yuna. Tatapan matanya yang amat tajam dan dingin membuat Yuna merasa gentar. Tatapan matanya itu seakan memberi peringatan bahwa kesabaran Winda terhadap Yuna sudah mencapai batas. Dia sudah tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status