Share

Bab 2339

“Pak Bram.”

Bram membawa sopir dan juga dua orang anak buah. Melihat majikan mereka datang, para anak buahnya bergegas menyambut lelaki itu. Sesuai dengan perintah lelaki itu sebelumnya, mereka hanya boleh memanggilnya dengan sebutan “Pak Bram” saja.

Di mata anak buahnya, mereka merasa majikannya terlalu banyak berpikir. Keberanian calon nyonya besar mereka menunjukkan bahwa dia tidak takut akan apa pun. Bagaimana mungkin dia bisa takut dengan identitas Bram?

“Iya,” sahut Bram sambil menganggukkan kepalanya. Setelah itu dia kembali berkata, “Mobilku nggak muat terlalu banyak orang. Makanya aku minta dua sopir kemari. Kita pakai tiga mobil biar nggak begitu sempit.”

Chintya mengucapkan terima kasih padanya. “Maaf merepotkanmu. Ternyata Pak Bram sudah memikirkannya dengan baik.”

Bram tertawa dan berkata, “Nggak repot. Bu Chintya saja nggak takut direpotkan olehku ketika nggak kenal. Bahkan sudah menolong nyawaku. Aku hanya bantu kamu menyiapkan mobil dan hanya masalah kecil. Bu Chintya n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status