Share

Pantauan Angga

BAB 66

Tepat jam delapan pagi Angga sudah menginjakkan kakinya di kantor. Semua karyawan yang juga baru datang tercengang dengan kehadiran bos mereka di lobi.

Raut wajah Angga sedatar jalan tol. Tak ada senyum yang setidaknya mampir untuk menyambut harinya yang kelam.

Saat ini, ia juga tidak bernafsu untuk bersikap ramah pada siapapun. Kedatangannya didampingi oleh seseorang yang juga baru pertama kali menginjakkan kakinya di gedung ini.

"Kau ikut ke ruanganku, kita akan berbincang di sana," ucap Angga pada pria itu.

Pria itu sepuluh tahun lebih muda darinya. Penampilannya juga tak kalah formal dengan Angga hingga beberapa karyawan sempat menganggap mereka berdua seperti kakak dan adik.

"Baik, pak. Mohon arahannya," kata pria itu. Kacamata dengan bingkai persegi warna abu-abu itu mengangguk.patuh. ia hanya bisa menundukkan kepala selama lift membawa mereka naik ke lantai tiga puluh dua.

Angga memimpin langkah menuju ruangan di ujung koridor. Sebuah ruangan paling besar dengan pint
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status