Share

Tuduhan yang Tak Beralasan

Entah apa yang ada di pikiran Angga, membawa Nova ke balkon hanya untuk bicara. Tak hanya kejam, Angga juga memiliki sisi plin-plan yang cukup besar. Awalnya, pria itu meminta Nova untuk tetap berada di atas kasur. Bahkan perlu menonjolkan sedikit otot-ototnya di leher hanya untuk menegaskan keinginannya.

Tetapi, beberapa menit kemudian keputusannya berubah.

"Aku tidak tahu kalau pebisnis terkenal sepertimu. Juga bisa membuat keputusan yang mudah goyah," sindir Nova. Satu kelemahan Angga yang Nova kantongi lagi.

"Duduk saja di sana, tidak perlu banyak bicara," balas Angga ketus.

Pegangan Angga di tangannya tak terlepas sedetikpun. Entah Angga yang tak menyadarinya atau memang itu hanya cara Angga untuk mengelabui Nova agar menuruti semua perintahnya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?"

"Apakah Aldo sedang mencoba mendekatimu?" tanya Angga terus terang.

Bagaimana cara Angga menanyakan itu terdengar konyol di telinga Nova. Ia menahan tawa dengan merapatkan bibirnya, tetapi, raut waja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status