Share

Bab 42 Bimbangnya Pramudita

Tangan kanan menenteng tas kerja dan tangan kiri menenteng tas bekal. Wajah pria itu sumringah, bahkan satu persatu sapaan dari karyawan yang dijumpai selalu dibalas beserta senyuman tipis. Hampir setiap karyawannya melihat dengan tatapan tak percaya. Momen langka yang tak akan mungkin ditemui di hari lainnya.

"Ada apa hari ini?" Senopati terkekeh, melipat kedua tangannya di depan dada. "Hormon bahagia sedang bekerja. Kamu kenapa?"

Tak menggubris, Pramudita memilih masuk ke ruangannya. Meletakkan tas bekal dan tas kerja di atas meja, kemudian meregangkan otot-otot tangan yang terasa kaku. Senopati masih mengikuti hingga turut masuk ke dalam ruangan Pramudita. Pria itu penasaran atas apa yang terjadi dengan bosnya.

"Kamu berbeda sekali. Ada apa hari ini? Tidak seperti hari biasanya. Apa kamu sudah baikan dengan istrimu?" Senopati tersenyum kecil.

Pramudita mengendurkan kancing jasnya, menarik kursi duduknya, lantas menghempaskan tubuhnya di sana. Ia menyandarkan bahunya, senyuman tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status