Share

Pelangi Pun Butuh Banyak Warna

“Kak Kemala tidak mungkin meninggalkanku, bukan?” Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.

Gadis itu terlihat bingung. Air mukanya tampak cemas. Ia mencoba bertanya pada orang-orang di sekitarnya tapi tidak ada yang bisa memberinya jawaban.

Beberapa menit kemudian, seorang wanita yang sambil menggendong bayi laki-lakinya mendekat. Seketika gadis itu pun tersenyum lega. Kemudian memeluk wanita di hadapannya.

“Kamu abis nangis?” tebak Kemala, ia melihat ada sisa air di pipi Vita.

“Mana ada. Saya hanya teringat Dylan setelah melihat lukisan itu.” Vita menunjuk ke salah satu lukisan di pojok ruangan.

Kemala pun terkejut saat melihat ke arah lukisan yang ditunjuk oleh Vita. Langkah kaki membimbingnya hingga sampai tepat di depan lukisan tersebut. Lukisan yang didominasi bentuk kotak dan elips itu memang tampak seperti seorang pria dewasa bersama anak laki-lakinya. Menurut penuturan sang Kurator, lukisan itu yang paling disukai Bhre. Menceritakan seorang ayah yang sangat mencin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status