Share

Bab 37: Malas dan Egois

Ucapan Cahya yang tidak bisa menahan kemarahan di dalam hatinya, sangat menyinggung Argan.

Argan memandangi Cahya dengan emosi meluap. Kedua tangannya terkepal. Andai saja Cahya itu pria, Argan pasti telah menghajarnya. Dia meninggalkan rumah.

"Selalu melarikan diri seperti itu. Benar kata Kakak, dia memang anak manja," ucap Mentari menatap kepergiannya. Beban di hatinya sedikit berkurang setelah melampiaskannya pada Argan.

"Tari, kenapa Argan tidak melanjutkan kuliahnya?" tanya ibu yang telah kembali duduk.

"Itu tadi, Bu, karena mereka sedang kesulitan keuangan sekarang."

"Bukankah dia sebentar lagi selesai?" Ibu tidak habis pikir. Pikirannya sama seperti Mentari, relasi mereka banyak, jalan terbuka lebar bagi Argan.

Dengan judes Cahya menanggapi, "Dia saja yang malas, Bu. Dia sudah terlambat beberapa semester, kan?"

"Oh, ya?" Ibu tidak paham tentang perkuliahan dan sistemnya.

"Iya, Bu, seharusnya dia sudah lulus kuliah tahun lalu," terang Mentari yang menghela napas panjang.

"Kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status