Share

Bab 76: Hilang

Argan keluar dari kamar dengan tas olahraga bergelantungan di bahunya. Tas itu terlihat padat berisi. PIntu depan dibuka dan ditutup dengan kasar. Mata Mentari tidak memandangi Argan, hanya saat mobil meninggalkan rumah baru dia melirik ke arah jendela.

Dalam hati Mentari bersyukur Argan meninggalkan rumah. Dia benar-benar tidak ingin melihat pria itu.

Dua hari berlalu, Argan tidak kunjung pulang. Persediaan makanan di kulkas semakin menipis. Begitupun popok, minyak telon dan makanan Feliz. Mentari bisa makan apa saja yang ada, dia bisa memasak nasi goreng berbumbukan bawang putih dan bawang merah saja. Tapi, tidak untuk Feliz.

"Bagaimana ini?" Mentari memegangi popok Feliz yang tersisa empat buah. "Hanya cukup sampai besok."

Setelah menimbang cukup lama, Mentari menetapkan hatinya untuk pergi berbelanja.

Sinar matahari menyengat kulit Mentari ketika dia keluar ke halaman depan. Dia hendak memeriksa ojek online yang dipesannya. Belum terlihat, padahal aplikasi menunjukkan bahwa motor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status