Share

Bukan Urusanku

Viona segera menghapus pesan itu. Ternyata ada lagi pesan yang masuk, Viona membuka pesan itu.

[Damar, tolong bebaskan aku! Bawa aku kemanapun, asal jangan disini.]

Viona menjawab pesan itu.

[Bukan urusanku! Jangan ganggu rumah tanggaku!]

Viona memblokir nomor ponsel itu. Hatinya sangat sakit mendapati kenyataan kalau Marcia masih menghubungi Damar. Seketika air matanya luruh membasahi pipinya.

"Mengapa masalah ini tidak ada habis-habisnya? Aku lelah," kata Viona dalam hati. Ia tidak punya tenaga untuk masuk ke kamar lagi. Ia pun berusaha untuk merebahkan diri di sofa yang ada di ruang keluarga.

Viona berusaha untuk memejamkan mata, mata terpejam tapi pikiran kemana-mana.

"Kenapa Marcia begitu ngotot ingin mendapatkan Mas Damar? Sebenarnya apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua? Apakah Mas Damar itu memang cinta sejatinya Marcia?"

"Apakah aku harus menceritakan semua itu pada Bapak dan Ibu? Tapi aku nggak mau membuat mereka bersedih. Apa yang harus aku lakukan?" kata Viona dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ombes Bintang
ko belum ada lanjutannya nya
goodnovel comment avatar
Sri Minarni
pasti milla atau marcia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status