Share

Memang Sudah Saatnya

"Jadi maksud Pak Satria, saya harus menyerahkan Arka pada ayahnya? Tidak akan pernah saya lakukan. Arka masih dibawah umur, harus ikut saya." Viona dengan tegas menjawab ucapan Satria.

"Bu-bukan seperti itu," jawab Satria dengan gugup.

"Maaf Pak Satria, saya bisa mengurus Arka sendirian."

"Maksud saya, nggak ada salahnya sekali-kali ia ikut ayahnya. Mungkin sebulan atau dua bulan, nggak mungkin juga ayahnya akan menelantarkan Arka."

Terdengar suara ponsel Satria berdering, Satria tampak kesal, kemudian membuka ponsel itu. Langsung ia matikan lagi.

Ponsel Satria berdering lagi, tapi Satria masih mengabaikannya.

"Maaf, Pak. Ada pesan dari Bu Fira. Bu Firda sekarang ada di rumah sakit," kata Edi sambil menunjukkan ponselnya pada Satria.

Satria mengambil ponsel itu dan membaca pesan dari Fira. Ia berdecak kesal karena merasa terganggu.

Ponsel Satria berdering lagi.

"Ada apa?" kata Satria begitu menerima panggilan itu.

Suara diseberang menjelaskan sesuatu.

"Kamu ceroboh sekali, apa sih k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
smoga aja bisa rujuk lagi Sma damar Thor,,biar arka dapat kasih sayang Kedua orangnya
goodnovel comment avatar
Nur Leli
dasar si satria tua2 keladi trnyata omes juga... jgn smpelh si satria jdi sm viona...kasihn nnti arka dijauhin dri bundanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status