Share

Plin-plan

Damar mengabaikan panggilan itu, ia malas untuk berbicara dengan Jihan. Sejak Damar pergi ke rumah Viona, sampai sekarang belum menghubungi Jihan. Pikirannya dipenuhi dengan wajah Viona dan Arka.

"Kenapa tidak kamu terima panggilan dari Jihan?" tanya Irfan dengan heran.

"Malas berdebat dengannya."

"Kok bisa?"

"Tentu saja bisa, karena setiap berbicara dengannya selalu diakhiri dengan perdebatan. Apapun yang aku katakan selalu salah, tidak ada kata sepakat."

Irfan hanya menggelengkan kepalanya.

"Dia itu calon istrimu. Mau tidak mau kamu harus menerima semua yang ada pada dirinya."

"Iya, aku tahu. Tapi semakin kesini, Jihan itu semakin membuatku tidak respek lagi. Tingkahnya menjadi semakin kekanak-kanakan, gampang merajuk, posesif."

"Apalagi sejak kamu bertemu dengan Viona dan Arka. Aku yakin kalau kamu selalu memikirkan mereka," sahut Irfan.

"Benar apa yang kamu katakan. Bahkan Mama pernah berkata pada Viona, kalau ia masih berharap aku dan Viona bisa rujuk."

"Terus jawaban Viona bagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nur Leli
damar mmng gak ada berubhny tetap aja plin plan...
goodnovel comment avatar
MOON
damar damar. plis thor buat karakter laki2 lain yg bisa menggantikan damar utk viona dan arka. tp jangan yg gila kyk satria
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
mules thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status