Share

Bab 42

Gilang berjalan menuju teras rumah sembari terus menatap ponselnya, mengscroll nomor-nomor kontaknya di aplikasi hijau. Dan ketika melihat kontak seseorang yang dia blokir belakangan ini, langkahnya berhenti bersamaan dengan jempolnya yang juga berhenti mengscroll. Dia berdiri di tengah ruang tamu.

Dia mengenakan jaket kulit hitamnya. Siang ini akan ke luar bersama Safira. Tapi tatkala melihat kontak tersebut dia jadi teringat ucapan Viona di sekolah tadi siang.

"Buka blokir nomor gue, Kak, biar kita mudah komunikasi."

"Gue harap kakak pikirin tawaran gue."

"Gue tahu. Kak Gilang tuh pengin kan bisa ngelakuin itu lagi? Pengin bisa kayak dulu lagi? Apa kakak nggak pernah ingat apa yang udah kita lalui bersama dulu? Ya hubungan kita emang singkat, Kak. Tapi kenangan itu nggak mungkin bisa dilupain gitu aja, kan, meski singkat?"

Semua ucapan gadis itu terus menggerayangi pikirannya, bahkan sejak tadi.

Gilang mendengus. "Apa, sih, maunya ce

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status