Share

Bab 23

"Jadi kalian akan bercinta? Tidak aku sangka ternyata ayahku sudah lemah sekali." Satria semakin masuk ke dalam. Bahkan dia terkekeh saat melihat posisi ayahnya seperti itu. Sama sekali tidak dia duga.

"Tapi ayahku lelaki normal, sih. Mana mungkin tahan melihat budaknya sangat mempesona."

Ucapan Satria dengan ekspresi seperti itu, membuat Anggoro spontan menuruni tubuh Sera, kemudian mendekati anaknya. Anggoro kini harus mengakui jika dirinya memang tidak pernah sekikuk ini.

"Satria, kenapa kau datang tiba-tiba? Seharusnya kau mengetuk pintu. Apa kau tidak diajari sopan santun?" Anggoro berkata dengan berkacak pinggang. Namun, kedua mata hitamnya itu melirik ponsel yang masih saja disodorkan Satria.

"Ponsel siapa yang kau bawa?"

Sera yang melihat hal itu, berusaha mengatasi dirinya yang sangat panik. Jika Anggoro mengetahui itu ponsel Willem, dia akan hancur saat itu juga.

'Dia tidak boleh mengambil ponsel itu.'

Anggoro ingin sekali mengambil ponsel yang masih Satria genggam. N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status