Share

192. Pingsan

Vania menahan napas sejenak, perlahan masuk ke kamarnya dan menatap sekitar.

Menyadari tempat itu adalah tempatnya dan Gavi, kini merasa sudah tak sama lagi.

Foto pernikahan yang menggantung, tak hanya Gavi dengannya tapi juga dengan Sandra.

Apa ini?

Aku di mana?

‘’Tidak, tidak!’’ gumam Vania. Kedua tangan meremas rambut di kepala.

Adakah mimpi buruk yang seperti ini? Mimpi namun terasa nyata?

‘’Tidak. Aku tidak mau ada wanita itu!’’

‘’Tidak… tidaaaakkk!’’ teriaknya. Hingga membuat Vania membuka mata. Berikut nafas memburu takut.

Astaga!

‘’Aku mimpi?’’ Vania bergumam bersama rasa lega. Melihat figura masih menggantung tunggal tanpa ada figura lain di kedua sisi.

Mimpi buruk yang baru saja dialami seperti nyata. Perlahan Vania mendudukkan tubuh dengan kepala yang sedikit sakit.

‘’Apa sungguhan? Apa sekarang aku sudah punya madu?’’ Vania masih linglung menyimpulkannya.

‘’Mama! Mama sudah sadar?’’

Suara mungil itu menyentak Vania dari kebingungan. Pusing seakan hilang. Seketika mencar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status