Share

195. Sulit Tersenyum

Melihat Sandra sekarang, Gavi berkacak pinggang sembari menghela nafas berat. Rasanya begitu letih menghadapi dua wanita yang sedang tantrum.

Sesal pun tiada guna. Garam sudah ditabur dan kini baru terasa asinnya.

‘’Sandra.’’ Gavi jongkok menyetarakan posisi. Tetapi Sandra tetap menunduk tak menggubris.

‘’Mau kamu apa? Jangan pakai sikap gadis-gadis muda yang ingin dimengerti. Cukup katakan saja,’’ serunya berharap tak ada drama lagi.

Entahlah. Mungkin karena sadar, tak ada satupun orang di rumah ini yang peduli, Sandra merasa sangat kesepian.

Mereka hanya memikirkan agar dirinya tidak mengambil jalan pintas. Namun begitu, Gavi sebagai sosok suami tidak membantunya untuk melalui penderitaan hingga membuatnya marah.

‘’Tidur di sini,’’ seru Sandra dengan pandangan memelas.

‘’Tidur di sini?’’ Vania rasanya tak rela mendengar permintaan itu.

Sebelumnya Gavi mendatanginya memohon agar Vania mengizinkannya tidur di kamar mereka.

Mungkin itu cara Gavi untuk mencairkan suasana.

Gavi memo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status