Share

Bab 2. Makhluk Laknat

Eh eh eh, dimana ini? Kenapa Elyna seperti berada di luar angkasa. Dan apa ini yang ia duduki? What? Ini beneran bulan? Serius?

Gadis yang baru saja terbangun itu sudah seperti orang gila karena linglung. Bayangkan saja, ia tadi sedang berlari-lari dan tiba-tiba sekarang ada di tempat misterius ini.

Anehnya lagi, Elyna duduk di atas bulan sabit. Padahal seingatnya bulan sedang purnama hari ini. Ah, sepertinya Elyna mimpi. Tapi sebentar, ia tidak pernah mimpi selama 25 tahun hidupnya. Jadi, apakah ini yang dinamakan mimpi perdana?

Elyna menoleh ke arah kanan dan kiri. Tidak ada siapapun disini. Ia hanya melihat gelapnya malam yang hampa tanpa suara ataupun manusia. Bahkan udara pun tidak terasa.

Jika tidak ada udara, harusnya ia sudah mati sejak tadi kan? Elyna pun langsung mengecek hidungnya yang bernafas dengan santai. Untung saja ada oksigen disini. Berarti ini bukan di luar angkasa, terus ini dimana?

Kumpulan kabut tebal yang menutupi tingginya tempat ini membuat Elyna merinding. Ia pun langsung membenarkan letak duduknya. Tidak lucu kan jika ia tewas di alam yang tidak jelas ini.

Suasana yang semula hening langsung pecah karena suara tawa yang menggema. Elyna tidak bisa berhenti ngakak saat melihat seekor kura-kura kecil yang melayang sambil membawa tablet. Astaga, apa-apaan ini? Fix, ini mimpi perdananya.

"Hai Elyna, akhirnya kamu sadar juga" hah? Ia tidak salah dengar kan? Kura-kura itu berbicara bahkan menyebut namanya? Ya ampun, sebenarnya ia mimpi apa. Kenapa aneh sekali.

"Elyna? Halo?" Astaga, makhluk itu juga bisa melambaikan tangan. Sepertinya ia harus kabur dari sini. Caranya? Loncat begitu? Kalau terjadi apa-apa bagaimana? Duuh.

Ok El, tarik nafas, buang. Ia harus yakin, bahwa ini hanyalah mimpi. Tentu saja mimpi, mana mungkin ada kura-kura aneh seperti yang ada didepannya ini.

"Tenang El, aku disini cuma mau menyampaikan tugas dari dewa keadilan"

"Dewa keadilan? Sebentar, sebenarnya gimana alur dari mimpi ini? Biar aku bisa ngikutin jalan ceritanya" ucap Elyna sambil tersenyum. Ternyata seperti ini rasanya bermimpi, seru juga.

"Ini bukan mimpi El, tapi ini di dunia mimpi" 

"Gimana-gimana?" Sepertinya syaraf di otak Elyna terputus secara bersamaan.

"Wah kamu lucu seperi Gina dulu. Ok sebelum aku menjelaskan semuanya, izinkan aku untuk memperkenalkan diri. Namaku Yuta, utusan dewa yang ditugaskan untuk membantu kamu dalam menyelesaikan misi nenek moyangmu yang belum selesai.

Aku akan menyampaikan tugas apa saja yang akan kamu lakukan selama di dunia mimpi. Jika kamu berhasil, maka kamu akan langsung pulang ke tempat asalmu.

Misi ini tidak dilakukan setiap hari. Tapi yang pasti, kamu harus selalu siap jika mendapat panggilan dari alam mimpi. Apa sudah jelas?" 

Elyna langsung menggelengkan kepala pelan. Apa sih yang diucapkan kura-kura itu? Misi nenek moyang? Utusan dewa? Dan satu lagi, Gina siapa? Astaga, kenapa mimpi ini sangat membingungkan.

"Kayaknya umurmu belum 25 deh. Masa aku ngomong panjang lebar ngga paham. Aduh aduh aduh"

Ya ampun, Elyna ingin guling-guling sekarang. Kenapa gaul sekali ucapan kura-kura itu. Mana pake lagu lagi, yok sekali lagi aduh aduh aduh. Ok, cukup. Elyna sudah capek tertawa.

Kura-kura itu hanya geleng-geleng kepala kemudian menepuk jidatnya. Nah kan, ada satu lagi kelakuan makhluk aneh itu. Sepertinya Elyna akan semakin gila saat tersadar dari mimpi ini.

"Aku lagi males ngomong panjang lebar. Jadi langsung dimulai aja ya misinya"

Heh sebentar. Misi apa sih? Elyna masih tidak paham. Kura-kura itu menyodorkan sebuah tablet ke arahnya. Dia juga memberi isyarat pada Elyna untuk membacanya. Baiklah, mari kita baca.

____________________

Dear Elyna

Kini sudah waktunya kamu melakukan penebusan dosa dengan melakukan kebaikan. Kamu diberi kekuatan sebagai bekal untuk menyelesaikan misi ini.

____________________

Dear? Ya ampun. Ini benar surat dari Dewa? Kocak sekali. Dan wow, ia akan mendapatkan kekuatan. Jika bisa memilih, Elyna ingin punya kuasa untuk menggandakan uang. Ok, kembali ke topik.

Kura-kura itu memberi isyarat agar ia menggeser halaman berikutnya. Disitu tertera tugas yang harus diselesaikan oleh Elyna, yang berisi:

____________________

Misi ke-1

Mencari sekuntum mawar merah dan memberikannya pada Arien.

____________________

Terdapat foto seorang laki-laki muda di bawah kalimat itu. Elyna mengernyitkan dahi bingung. Sekuntum mawar merah? Astaga, hanya untuk mencari mawar saja ia harus masuk ke alam mimpi. Gila, ini gila.

"Nama laki-laki ini Arien?" Tanyanya sambil menunjuk foto yang tertera di tablet.

"Bukan, Arien itu sebutan untuk pemilik mimpi" Elyna hanya ber-oh ria. 

"Mimpi yang aneh"

"Ini bukam mimpi El. Ini nyata. Kamu mau tau kan kenapa hidupmu selalu sial? Ya karena ini. Nenek moyangmu menanggung dosa besar dan harus melakukan penebusan dosa. 

Dosa itu sampai sekarang belum habis dan menyisakan banyak dendam. Sebab itu, kamu yang merupakan reinkarnasinya harus melanjutkan tugasnya untuk berbuat kebaikan di alam mimpi" 

Ia tidak bisa percaya begitu saja dengan ucapan kura-kura si makhluk aneh ini. Tidak mungkin kan? Tapi, tau darimana dia kalau Elyna selalu sial. Apa fakta itu memang benar?

"Sampai kapan aku harus berbuat kebaikan di alam mimpi?" Tanya Elyna penasaran.

"Sampai batas waktu yang tak ditentukan" ucap kura-kura itu mantap.

Nah loh. Maksudnya apa ini? Jika apa yang diucapkan makhluk itu benar, apa Elyna akan terus terjebak di alam mimpi? Oh god, otak Elyna tidak sampai untuk mencerna semua kegilaan ini.

"Kamu masih bingung?" Tanya kura-kura yang lagi-lagi diangguki oleh Elyna.

"Intinya ini nyata. Kamu harus menyelesaikan tugas di alam mimpi. Jadi disini kamu akan membantu mimpi orang yang butuh bantuan. Kalau sudah selesai, aku akan mengembalikan kamu ke dunia nyata.

Aku tegaskan sekali lagi, tugas atau misi ini tidak dilakukan setiap hari. Hanya malam-malam tertentu saja. Tapi aku harap kamu selalu siap jika ada panggilan ke alam mimpi. Sudah paham?"

Baik, Elyna sudah paham. Ia harus jadi pembantu di mimpi orang, begitu kan?. Nyata atau mimpi hanya bisa dibuktikan jika ia pergi dari tempat ini.

"Misinya bisa dimulai dari sekarang?" Tanya kura-kura sambil mengambil tablet dari tangan Elyna.

Setelah menyetujui dengan berbagai pertimbangan, kura-kura itu dengan kurang ajarnya mendorong tubuh Elyna ke belakang. Heh, apa-apaan ini? Itu makhluk mau membunuhnya?

"Aaaaaaah" segala macam doa Elyna ucapkan. Tubuhnya seperti melayang di atas udara. Dan apa ini? Kenapa suhunya jadi dingin.

Elyna memberanikan diri untuk membuka mata. Dilihatnya hamparan ladang gersang dengan suasana langit yang menampilkan fajar. Ini sangat indah, ia tidak berbohong.

"Eh" jujur, Elyna terkejut saat menyadari dirinya tidak menyentuh tanah. Ya benar, dia melayang. Apa ini kekuatan yang diberi dewa untuknya?

Tak mau lama berpikir gadis itu pun langsung mendarat dengan hati-hati. Dari kejauhan, ia melihat perkampungan dan beberapa orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing

Elyna menyusuri jalanan yang terbuat dari batu untuk sampai ke perkampungan itu. Dilihatnya orang-orang yang sibuk menyiapkan aneka sayuran dan diletakkan di atas gerobak. Tak hanya itu, mereka juga menyusun botol-botol susu di keranjang.

Astaga, gara-gara keasyikan melihat sekitar, Elyna sampai melupakan misinya disini. Sebentar, sepertinya ada yang salah. Misinya adalah mencari sekuntum mawar merah dan memberikannya pada Arien atau sang pemilik mimpi. Sedangkan ini?

Mampus, ia benar-benar mampus. Kenapa laki-laki itu bermimpi di area gurun sih. Terus dimana Elyna bisa mendapatkan sekuntum mawar merah? 

Jika yang dikatakan makhluk aneh itu memang benar, Elyna ingin menjitaknya nanti. Ini masih misi pertama, tapi kenapa sudah sesulit ini. Gilaaaaa. Dasar kura-kura laknat.

*****

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status