Share

Petualangan di Dunia Mimpi
Petualangan di Dunia Mimpi
Author: nadiinath

Bab 1. Itu Nyata?

Hiks

Sedih, sudah pasti. Bayangkan saja, ia sudah melamar pekerjaan di tempat manapun, bahkan ia sudah membuat CV terbaik. Tapi apa? Tidak ada satupun panggilan interview yang diterima. Bahkan melamar sebagai pembantu pun ia ditolak karena tidak memenuhi kriteria. Duh, sial sekali.

Ok perkenalkan, gadis sial ini bernama Elyna Hans. Sarjana Akuntansi yang lulus dengan predikat hampir DO. Ia harus bersusah payah selama 14 semester demi gelar itu. Miris sekali kan? Tolong jangan menertawakannya, apalagi menghujat. Ia sudah stress akut.

Entah kesalahan apa yang diperbuat nenek moyangnya dulu, Elyna seperti terkena kutukan sial yang bertubi-tubi. Dari sejak kecil, apapun yang dikerjakannya selalu berakhir tragis. Contohnya skripsi yang harus ganti judul sebanyak 67 kali. Bagaimana? Mendengarnya saja pasti membuat kalian kenyang.

Setelah gila dengan kuliah yang tidak kelar-kelar, kini gadis itu diberi cobaan dalam mencari pekerjaan. Dua tahun sudah ia jalani dengan lontang lantung di kamar ditemani laptop yang terus menyala. Dan tolong garis bawahi, ia tidak memiliki penghasilan alias pengangguran.

"Mandi. Kamu uda kayak gelandangan aja" tau itu suara siapa? Ya itu nyi ratu. Si julid penguasa rumah yang sudah lelah menghadapi anak semata wayangnya ini.

"Nah itu tau. Makanya kasih aku uang Ma buat beli skincare" ucap Elyna yang masih gulung-gulung di kasur bak timun yang dikasih nyawa.

"Skincare gundulmu, Abis lulus bukannya kerja malah jadi beban keluarga. Buruan mandi, abis itu bantu kakek di sawah"

Bisa tidak sih ia di kamar saja. Elyna tidak mau jika harus membantu kakeknya di sawah. Ia lebih baik jadi kuli panggul daripada mengorbankan nyawa di tempat bernama sawah itu.

Ok ini lebay, tapi ucapannya memang benar. Elyna hampir mati saat itu karena ditempeli oleh banyak lintah di kakinya. Bahkan ia sampai pingsan. Tolong percaya, itu memang nyata.

Tapi itu memang kesalahannya sih. Sang Kakek sudah menyuruhnya memakai sepatu boots, tapi ia menghiraukannya bak angin lalu. Dasar bodoh.

"Ogah, Aku mau bobok" bukan bermaksud durhaka. Tapi Elyna benar-benar mengantuk. Sejak kecil ia tidak pernah tidur saat malam hari, sudah seperti kelelawar kan.

Sebab itu, ia selalu tidur di pagi hari dan bangun saat menjelang malam. Mungkin ini penyebab dirinya tak kunjung mendapat pekerjaan. Mau bagaimana lagi? Ia sudah memakai berbagai cara untuk tidur saat malam, tapi apa? Yang ada ia malah semakin melek.

Ia jadi ingat dulu saat masih sekolah. Elyna terpaksa harus home schooling karena kebiasannya satu itu. Ia sudah diperiksa ke dokter, tapi tidak ditemukan satupun keanehan ditubuhnya. Jika ini bukan kutukan, terus apa? Ada yang bisa menjelaskan?

Bahkan orang tuanya sampai menangis kala itu karena takut ada sesuatu ditubuhnya. Tapi ternyata, kondisinya baik-baik saja. Kelewat sehat malah. Mulai dari gula darah, kolestrol, tekanan darah, kondisi organ luar dan dalam semuanya sehat. 

Hanya satu masalahnya, sifat nokturnalnya yang entah menurun dari siapa. Jangan-jangan ia reinkarnasi dari kelelawar, tidak mungkin kan? Ok, daripada memikirkan sesuatu yang mustahil, mending ia tidur saja.

Selamat pagi semua, selamat tidur.

*****

Lagi-lagi jangkrik menjadi alarmnya untuk bangun. Dilihatnya jam beker di nakas yang masih menunjukkan pukul 7. Mata Elyna menuju ke arah jendela yang terbuka. Pemandangan bulan dan bintang yang menghiasi langit malam membuatnya tersenyum.

Ia mengedarkan mata ke seluruh penjuru ruangan. Gelap, seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Elyna tidak terkejut, sebab setiap hari ia bangun dalam keadaan kamar yang gelap dan jendela yang terbuka.

Jika kalian bertanya dimana orangtua nya dan kenapa tidak mengurusnya, jawabannya adalah mereka sudah lelah. Iya benar. Elyna adalah anak yang lahir karena kebobolan. Karena keanehan yang menimpanya membuat kedua orangtuanya tidak memperdulikannya. Bagaimana? Lengkap sudah kan penderitaannya.

Ah jangan lupakan sang Mama yang setiap pagi mengingatkannya untuk mandi. Terkadang pula ceramahan keluar dari mulutnya. Tapi Elyna senang, sebab masih ada yang mau memperhatikan dirinya.

Sang Papa sendiri entah dimana keberadaannya. Elyna tidak peduli. Yang penting ia punya sandang, pangan, dan papan. Itu sudah lebih dari cukup.

Perutnya yang sudah keroncongan membuat Elyna mau tidak mau harus keluar dari sarangnya. Sepi dan gelap. Itu yang ia rasakan sekarang. Nafsu makannya langsung hilang begitu mendengar suara rintihan menjijikkan dari kamar sang Mama.

Dengan langkah malas, Elyna keluar dari rumah. Malam ini ia akan berjalan-jalan di sekitar hingga pagi. Ia tidak mau menganggu kegiatan nyi ratu yang sedang asyik dengan dunianya sendiri bersama pria yang entah, ia pun tidak tau. Yang pasti bukan papa nya.

Malam cerah kali ini sangatlah sunyi. Tidak ada satupun orang yang keluar dari rumah. Mungkin karena suhu yang dingin membuat mereka malas dan memilih untuk bergelung di atas kasur.

Elyna duduk jongkok di dekat pagar. Melihat bulan purnama yang begitu besar membuatnya tersenyum. Malam ini, bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi. Fenomena itu biasa disebut dengan perigee. Ah, kenapa ia jadi berbagi ilmu begini. Tidak apa-apa, siapa tau diantara kalian ada yang belum tau.

Sebuah cahaya panjang berwarna ungu membuat Elyna mendelik. Apa itu? Cahaya itu bergerak tak tentu arah, bahkan ia sampai pusing melihatnya. Tak hanya satu, dari segala arah, Elyna melihat beberapa cahaya lagi yang muncul dengan warna yang beragam. Ok tenang, sepertinya ia sedang halu.

Elyna mengucek matanya beberapa kali kemudian mendongakkan kepalanya. Cahaya itu masih ada, malah bertambah banyak. Langit malam seolah tertutup oleh cahaya warna-warni misterius.

Ia mengucek mata lagi, kali ini lebih kencang dan lama. Matanya sampai perih dan berair. Tapi saat melihat langit, lagi-lagi cahaya itu masih bergerak kesana kemari. Warnanya yang sangat bersinar membuat mata Elyna sakit. Fix, ia benar-benar gila sekarang.

Dari kejauhan Elyna melihat cahaya terang berwarna putih yang melaju kencang ke arahnya. Heh kenapa ini? Itu bukan cahaya milik malaikat maut kan? Atau.. ah, Elyna tidak bisa berpikir.

Karena pikirannya yang kacau, gadis itu pun sontak berlari kencang. Matanya langsung membola saat melihat ke belakang. Kini semua cahaya panjang itu mengejarnya. Astaga, apa ini nyata? Elyna mau mati saja.

"Berhenti. Pejamkan matamu"

Deg

Siapa itu yang berbicara? Ia tidak melihat seorang pun sejak tadi. Dengan penuh keberanian meskipun tubuh sudah tremor, gadis itu perlahan membalikkan badan.

Detik itu juga ia terkejut begitu melihat cahaya putih yang menyerupai manusia super besar. Apakah ini saatnya ia pergi meninggalkan dunia? Jika memang benar, tolong beritahu Elyna bahwa ia sangat menyayangi keluarganya.

"Pejamkan matamu, dan ikutlah denganku"

Heh, apa-apaan makhluk tidak jelas ini? Dia itu apa? Malaikat? Jin? Iblis? Tante kunti? Atau apa? Ok Elyna, sekarang kau harus kabur.

"Pejamkan matamu"

Deg.

Elyna langsung kaku saat merasakan sebuah genggaman di bahu kirinya. Ternyata benar, umurnya sudah habis sekarang. Ucapkan selamat tinggal dan semuanya pun menjadi gelap.

*****

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aksara petualang
bagus ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status