Share

Bab 26. Kunci Perjuangan

Gadis berkain hijau itu nampak sangat segar bagai sekuntum bunga yang akan mekar pada setangkai daun. Kulit kuning Langsatnya sangat halus dan matanya yang bening dan indah itu laksana sebuah telaga. Wajahnya cantik jelita namun terlihat lembut, tidak bosan bagi yang memandang.

Melihat kedatangan Mahisa Dahana, Sekar Pandan tersenyum lebar. Sebuah gigi gingsul yang manis semakin membuat senyumnya memusingkan kepala para pemuda. Mahisa Dahana terkesiap darahnya. Sambil berjalan terseok-seok karena belum sembuh benar, pemuda itu berdiri satu tombak di depan Sekar Pandan.

Jantungnya berdegup kencang.

Justru itu membuat Sekar Pandan kesal. Dalam keadaan tubuh yang belum pulih seharusnya dia tidak keluar kamar. Dengan gerakan tangannya, Sekar Pandan memarahi Mahisa Dahana.

"Tulangmu itu belum sembuh sepenuhnya. Kau tidak boleh keluyuran kemana-mana. Istirahatlah di kamar."

Umang Sari mengernyitkan dahi tidak mengerti.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status