Share

Bab 34. Terkepung Musuh

Sekar Pandan memalingkan muka dari Umang Sari agar bisa mengusap sudut matanya yang meneteskan air mata. Itu merupakan awal dari  hilang suaranya.

"Ayah bawa minuman?" Mata Sekar Pandan kecil berseri-seri saat melihat seorang murid ayahnya membawa mangkuk. Kerongkongannya terasa kering akibat kebanyakan menangis.

"Minumkan ramuan itu!"

"Baik, Guru!" Salah satu murid memegangi tangannya dan satunya meminumkan ramuan pada Sekar Pandan.

"Ayah angkat …! Ampuni Sekar. Sekar tidak akan mengulanginya lagi. Tidak akan mempelajari kitab racun itu lagi. Sekar janji, Ayah!"

Sekar Pandan menutup kedua telinga dengan kedua telapak tangannya. Hatinya bagai diiris sembilu setiap mengingat peristiwa itu. Peristiwa yang membuatnya jatuh  sakit berhari-hari hingga suaranya hilang setelah meminum ramuan obat pemberian ayah angkatnya.

"Kau menangis?" Umang Sari bertanya halus.

Sekar Pandan mengusap air ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status