Share

Bab 36. Serangan Pedang Manggala

Di tempat persembunyian, Paksi Jingga tersenyum puas. Dia memutar tubuhnya untuk menghadang Manggala dan anak buahnya. Mereka tidak boleh mengejar kedua paman yang telah ia anggap pengganti orang tuanya itu, tekad pemuda berwajah cacat ini.

"Kau, Pendekar Bertudung Bambu. Akhirnya menampakkan diri secara terang-terangan. Bagus! Sudah lama aku menantikan saat ini." Manggala berdiri gagah dengan menggenggam kuat gagang pedangnya. Sorot matanya tajam menantang. Dia tidak takut dengan lawan di depannya. Bagi Manggala, semua yang berhubungan dengan mantan orang-orang perguruan Tangan Seribu yang kini menamakan diri sebagai perkumpulan Sapu Tangan Merah harus dibinasakan.

Para anak buah pemuda itu telah mengurung Paksi Jingga. Pedang mereka bergerak kesana kemari mengimbangi gerak kaki mereka.

"Huh! Jurus curian ingin kalian gunakan untuk menghadapi pemilik jurus yang asli? Hahaha. Kalian para Dagelan yang tidak lucu!" Paksi Jingga tertawa mengejek pada anak buah Manggala.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status