Share

Bab 40. Sang Penghianat Perguruan

Lain halnya dengan Layangsewu, laki-laki tak berjari tangan kanan itu duduk menyeruput wedang jahe hangat kesukaannya. Murid pelayan di sini sudah hafal dengan segala hal tentang dirinya. Baik itu tentang sesuatu yang disukai maupun yang tidak disukai.

Pria itu hampir saja melompat dari tempat duduknya, saking kagetnya, ketika mendengar kakangnya menyemburkan cairan berwarna merah.

"Kakang …! Kau baik-baik saja …?" Layangsewu memapah tubuh Ki Anjarsewu yang mulai sempoyongan akibat pengaruh racun. Wajah pria tua itu pucat dan gemetar. Seluruh tubuhnya bagai dicengkeram sebuah kekuatan yang sulit dikendalikan. Semua kekuatannya telah dikerahkan untuk melawan pengaruh kekuatan racun yang telah merasuk  dan mengendap pada darah.

"Kau … kau membubuhkan racun dalam minumanku, Layangsewu?!" sergahnya seraya mengibaskan lengan adiknya. Matanya yang sayu menatap adiknya dengan kecewa dan pedih.

"Apa maksudmu, Kakang?" tanya Layangsewu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status