Share

Bab 47. Guru bagi Mahisa Dahana

"Entahlah, Mbakyu." Ki Gondo memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut.

"Ohh … apakah aku sudah di alam baka?" Terdengar sebuah keluhan dari tubuh gemuk Nyai Limbuk yang pingsan. Wanita berbadan subur itu bangun. Matanya mengerjap memandang sekitar. Saat dia masih mengenali tempat itu, dia melompat dan berlari ke belakang tubuh Ki Gondo.

" Ki, kenapa kita masih di sini?" tanyanya ketakutan.

"Tenanglah, Nyai. Sebentar lagi kita akan meninggalkan hutan ini. Ayo, kita pergi dari sini." Ki Gondo memerintahkan semua orang untuk meninggalkan tempat ini. Nyai Limbuk menggantikan Nyai Anjarsewu menggendong Mahisa Dahana.

"Tinggalkan anak itu di sini!" Sebuah suara menghentikan ayunan langkah kaki mereka. Itu suara si laki-laki kecil bertopeng tengkorak. Ki Gondo dan Nyai Anjarsewu saling pandang. Ada aura lega pada wajah mereka.

"Bagaimana, Adhi Gondo?" bisik Nyai Anjarsewu.

"Bukankah ini yang kita inginkan, Nyai," jawab lelaki itu.

Nyai Anjarsewu terdiam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status