Share

Bab 48. Ranting Pohon

Ramuan yang ia tumbuk telah selesai. Dengan telapak penuh tumbukan warna hijau, Sekar Pandan menghampiri tubuh Mahisa Dahana. Pemuda itu tengkurap di lempengan batu.

"Biar aku bantu." Umang Sari berjalan cepat menghampiri Sekar Pandan. Tangan gadis penari ini mengambil ramuan hijau dari telapak tangan Sekar Pandan.

Sekar Pandan menggelengkan kepala saat Umang Sari memborehkan ramuan itu di punggung Mahisa Dahana, tanpa meminta petunjuk terlebih dulu padanya. Dara jelita ini menyenggolkan bahunya pada bahu gadis itu.

Umang Sari mendongak. Melihat raut wajah Sekar Pandan yang tidak suka dengan perbuatannya tadi. Dia tahu diri. Namun, perasaan tertariknya pada ketampanan Mahisa Dahana membuat tahta angkuh terukir di hatinya demikian tinggi.

Sekar Pandan memang memiliki wajah cantik. Sikap Mahisa Dahana yang selalu melindungi gadis itu menciptakan cemburu samar di lubuk hati Umang Sari.

Sekar Pandan menggerakkan tang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status