Share

Bab 43. Dendam Masa Lalu

"Anggapati, aku memberimu tugas untuk mencari dan menangkap mereka hidup atau mati. Jika perlu cari mereka di seluruh Jawa Dwipa dan daerah lain di Nusantara ini. Aku tidak ingin mereka ada yang hidup," perintah Layangsewu atau lebih dikenal dengan julukan Dewa Jari Maut. Pria bernama Anggapati itu membungkuk kemudian undur diri melaksanakan perintah ketuanya.

Layangsewu duduk di kursi dampar yang ada di Pendopo. Matanya menyapu tubuh-tubuh tak berdosa yang mulai dirapikan anak buahnya, Lalu pandangannya beralih ke atap pendopo. Dia ingat, Pendopo ini dulu dibuat ayahnya dengan susah payah.

Masih ingat pesan hari itu, "Kau lihatlah, pendopo ini, Anakku. Kokoh dan kuat. Harapannya, kelak perguruan Tangan Seribu ini akan seperti itu. Menjadi perguruan yang kokoh dalam hal memerangi kejahatan juga kuat di dunia persilatan karena persaudaraan antar murid sangat erat. Semua itu kelak dirimu yang harus mewujudkannya." Ketua pendiri perguruan Tangan Seribu berka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status