Share

Bab 25

Jam operasional Ansel serta kawan-kawannya berakhir pada pukul tiga pagi digantikan oleh shif lain. Di dalam toilet, dipandanginya kartu nama yang hanya tertera nomor telepon saja. “Apa wanita itu sedang bermain-main denganku, mungkinkah ini jebakan?” Kini, akal sehatnya mulai menarik kesimpulan lain. “Ya, bisa saja ini jebakan. Seharusnya tempat ini tidak mudah dibobol, tapi wanita itu bisa melakukannya, tapi mungkin cara semalam tidak maximal, bisa saja dia sedang mencari sandera untuk mendapatkan banyak informasi tentang gedung ini.”

Segera, Ansel kembali mengantongi kartu nama tetapi tidak pernah terpikir sedikit pun untuk menghubungi wanita itu. Justru kini langkah kakinya menghampiri senior. Namun, niatnya diurungkan saat jarak keduanya hanya tinggal beberapa langkah. ‘Mungkin tidak sekarang. Mungkin aku masih harus menyimpan bukti ini.’

Ansel mulai menyusuri jalanan, tetapi perasaannya selalu mengatakan jika dirinya sedang diawasi. “Sial, apa perasaanku benar?” Pria ini tidak i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status