Share

Eksekusi

Aku memandang wajah Daffar yang terlihat sangat tenang, matanya terpejam, di bibirnya membayang senyum samar.

Aku melihat ke arah dadanya, lalu dengan sangat pelan, meletakkan telapak tangan di atasnya.

Kira-kira di sini aku harus menancapkan belati dua dimensi itu.

“Daffar, aku ingin Kamu ingat apa yang aku ucapkan barusan, oke? Ulang-ulang itu dalam benakmu, bahwa aku menyayangimu!” ucapku dengan penuh penekanan.

Daffar mengangguk dengan sangat pelan, dan satu senyum menghiasi bibirnya.

Jantungku berdetak kian tak terkendali. Detaknya seperti mengamuk dan hendak keluar dari lintasan normal.

Dengan sangat pelan, aku mengangkat telapak tangan, lalu menghentikannya dua jengkal di atas dada Daffar.

"Aku memanggilmu, keluarlah!" ucapku dalam hati dan melafalkannya tanpa suara.

Aku memberi perintah pada belati dua dimensi yang bersarang di dalam tangan ini dengan tubuh yang mulai gemetar.

Ayo beranikan dirimu, Anneth! Bulatkan tekad dan kumpulkan serpihan nekad yang ada dalam dirimu!

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status