Share

Perintah Penghancuran Shrim

Aku gugup, tubuh ini tegang, sedang telapak tangan ini mulai mengeluarkan keringat.

“Daffar,” panggilku lirih, sangat lirih dan mungkin ia tak begitu mendengar suaraku dengan jelas.

Daffar berjalan mendekat ke arahku, sedang mata ini mengikuti gerak benang hidup itu.

Seperti sebelumnya, wujud fisik dari ular yang hidup dalam selubung itu berjalan ke dada Daffar, membentuk jalinan rumit dan berakhir dengan wujud bintang, yang akan menyala dan kemudian pudar.

Aku kembali menyaksikan tahap-tahap itu sampai akhirnya benang hidup itu berjalan ke punggung Daffar.

“Ada apa, Sayang?” tanya Daffar yang mungkin melihat ekspresi wajah ini pucat pasi.

“Daffar,” ulangku sambil di otak ini mencari tipu muslihat untuk membuat tugas itu segera terlaksana.

Apa mungkin setelah ini aku akan di tidur di penjara Shrim karena telah melakukan pembunuhan?

Sekilas pikiran ini melintas.

Tapi, aku segera mengabaikannya begitu pandangan kedua yang menampilkan badai api di kancah peperangan tanah perbatasan itu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status