Share

Bertengkar

Hingga akhir minggu datang, Gibran masih saja tak menampakkan diri. Dinda berhenti bertanya-tanya dalam hati. Lebih baik begitu, jika ia masih bertemu Gibran di saat jiwanya sedang gamang, tentu saja hatinya makin berpihak pada lelaki itu. Dinda tak mau hal itu terjadi.

Seperti yang sudah ia janjikan pada Fahri minggu lalu, kali ini Dinda berkemas untuk pulang. Pikirannya kembali berkecamuk, tetapi rindu yang mendominasi. Iya, Dinda rindu pada suaminya yang galak itu. Rindu suara berat Fahri yang ketus, rindu mendengar suara tawa Fahri ketika mereka bercanda, serta rindu aroma dan hangat tubuh lelaki itu saat mereka berpelukan.

"Dinda, kamu jadi nyewa mobil ke Jakarta?" Suara Nunik yang baru keluar dari kamar mandi menjeda lamunan Dinda.

"Jadi, ini sudah mau jalan." Dinda menyampirkan ranselnya ke bahu saat bangkit berdiri.

"Aku nebeng, dong. Mau reunian sama teman kuliah ku di Jakarta," pinta Nunik dengan wajah penuh harap.

"Ayo. Aku telpon supirnya dulu minta nunggu sebentar."

"Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status