Share

Haruskah Menyerah?

Fahri terkesiap tatkala membaca pesan dari Dinda. Lama ia menatap layar ponselnya. Tadinya dia berharap pesan dari Dinda berisi permohonan maaf, bukan menerima begitu saja apa yang ia cetuskan kemarin siang. Tenggorokan Fahri tercekat. Ketakutan mulai menyelimuti hatinya. Bukan takut dengan reaksi uminya, tetapi takut jika Dinda benar-benar nekat mengajukan gugatan cerai itu. Namun, Fahri enggan menjilat ludahnya sendiri. Ia masih berusaha mempertahankan egonya. Dinda tak akan berani, karena tak ingin mengecewakan umi, begitu egonya mendebat.

[Ya. Nanti biar aku kasih tau umi.]

Pesannya dibaca Dinda, tetapi tak lagi ada balasan. Lama Fahri memandangi layar ponselnya. Menunggu jawaban dari Dinda, tetapi benda itu tak lagi bersuara.

Fahri saat itu tengah bersama Hendra, mendiskusikan rencana bisnis baru mereka. Percakapan mereka terjeda. Pikiran Fahri kini terbelah dua. Tadinya ia berharap dengan mengabaikan Dinda sementara, bisa membuat Dinda mengakui kesalahan, alih-alih menimpakan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status