Share

Saling Membutuhkan

"Nggak bisa di nego lagi?" tanya Fahri menatap nanar ke arah Dinda.

Dinda menggeleng disertai senyuman. "Kita balik, yuk! Nggak enak dari tadi jadi tontonan gratis." Dinda bangkit dari duduk. Sesaat kemudian meringis sembari memegangi perutnya yang semenjak tadi memang sudah terasa nyeri. Rasa nyeri itu semakin menjadi, menjalar hingga ke punggung dan kepalanya.

"Nda kenapa?" Fahri dengan penuh perhatian melingkarkan lengannya di bahu Dinda. Ia baru menyadari keringat yang membanjiri kening istrinya itu. Kini wajah Dinda yang berganti pias.

"Sakit datang bulan lagi?" tebak Fahri sembari mengusap peluh di kening Dinda, mengeratkan pelukannya ke bahu sang istri.

Hanya mengangguk yang bisa Dinda lakukan untuk menjawab pertanyaan Fahri. Dinda memang selalu merasakan nyeri hebat setiap tamu bulanannya datang. Yang ia butuhkan saat ini adalah, meminum obat pereda nyeri dan meringkuk di bawah selimut hangat.

"Bawa obat pereda nyerinya, nggak?" tanya Fahri kembali.

Dinda mendongak semba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status