Share

Rindu 1.b

“Apa Abang pantas dikhianati banyak orang?” Aku memecah keheningan antara kami. Suana gemuruh masih menggelegar di atas sana.

“Aku mengerti perasaan Alina karena aku pun merasakannya. Aku yakin para pekerja pun ikut mengerti perasaan Alin. Mereka membiarkan karena iba, bukan tanpa alasan.”

“Jadi menurut awak, Abang dah menyakiti kalian berdua sampai orang-orang setuju bila Alin pergi. Abang harus macam mana, coba adik cakap!”

Tubuh Aisha menciut karena petir yang menggelegar. Kilatan petir membuatku bisa melihat kalau dia juga menangis.

“Perubahan ini terlalu cepat, Abang. Mungkin Abang harus bersabar.” Aisha mengerut lagi ketakutan dengan kilatan petir.

“Adik menangis?” Aku mengernyit.

Aisha diam. Membiarkan pertanyaanku dibalas oleh gemuruh.

“Aku pun sakit melihat Abang seperti ini. Apa tidak bisa sedikit menutupi kekecewaan atas kepergian Alina untuk menghargai perasaan saya juga?”

Aku menutup wajah dengan kedua telapak tangan. “Astagfirullah.” Ternyata bukan bahagia saja y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status