Share

Rindu 5.a

Pov Alina

Tanpa terasa, air mata menggenang saat membaca surat dari Azka. Pemikirannya selalu di luar nalar remaja pada umumnya. Melamar jadi anak? Ada-ada saja.

“Saya tahu kamu dan Mama kamu baik. Tapi.... Masalahnya tidak semudah itu. Ada yang tak terlihat tapi sangat sulit dibawa. Yaitu hati. Sulit, Nak. Sangat sulit. Kamu, ibumu, dan orang lain tidak akan mengerti. Bagaimana kita yang tidak sempurna ini diduakan dengan dia yang sempurna. Ini hanya masalah waktu saja, pada akhirnya aku hanya akan menjadi orang yang terbuang. Apa yang kulakukan sekarang, sebatas bentuk menghargai diri sendiri.” Aku bicara sendiri sambil melihat kertas dari Azka. Kusimpan kertas ini ke dalam laci dengan hati-hati.

Kuambil buket bunga mawar yang tergeletak di meja. Kudekatkan ke hidung dan meresapi baunya. Rindu. Sungguh rindu pada pria di sana. Tapi aku harus kuat. Kupeluk bunga ini lantas membuangnya ke tempat sampah. Membiarkan mawar cantik itu teronggok di sana.

Memang sengaja dia mau terlihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status