Share

Rindu 7.b

“Hmm?” Aisha langsung melihatku.

“Ya sangat murah. Kenapa tak beli di butik? Uang di ATM ada kan?” Aku merasa sudah bicara benar, tapi Aisha menanggapinya lain.

“Abang, maksudnya apa?” Aisha langsung mundur. Melepas tanganku dari punggungnya. Dia menghadapku dengan tatapan aneh.

“Ya ... uang Abang cukup untuk beli pakaian yang lebih bagus dari itu.”

Entah kalau bicaraku ini menyinggung. Tapi maksudku seperti ini: Aku sudah memberi dia ATM yang penuh. Aku bekerja untuk dia, anak, keluarga, agar mereka mendapatkan semua yang layak. Tapi kenapa malah membeli yang murahan, semua orang di sini tidak ada yang memakai pakaian semurah itu. Apa lagi untuk tampil di depan suami. It’s oke jika dia belum beradaptasi, aku hanya ingin dia mengerti. Namun, sepertinya Aisha mengartikan kalimatku dengan cara berbeda.

“Abang kenapa jadi berubah seperti ini. Sok high klass. Apa masalahnya dengan pakaian tiga puluh ringgit? Di luar sana itu banyak yang bahkan tidak bisa beli baju setahun sekali. Aba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status