Share

27 B

Kak Sri bangkit dan berjalan keluar kamar.

“Gimana? Alina kepengen makan sop buatanmu yang tak ada tandingannya, kan?” Suara Bang Raka terdengar dari luar setelah Kak Sri menutup pintu.

“Dia ngantuk, Bang.”

“Kok tumben? Biasanya dia selalu ingin makan sop buatanmu. Sebelum sampai sini kelihatannya dia juga segar. Dia tidak ngantuk.”

“Udahklah, Bang, jangan nmengganggu Alina. Biarkan dia istirahat.”

Aku menutup wajah dengan selimut. Tak terasa air mataku membasahi pipi lagi. Mereka tetap bahagia, tapi aku? Alina yang baru menikah setahun lebih kini bergelar janda satu anak. Harusnya bisa dikatakan janda kembang, tapi diriku tak ubahnya bagai bunga yang layu. Tak menarik dan sepertinya sedikit harapan bisa hidup normal.

Seseorang membuka pintu lagi dan masuk perlahan. Dari balik selimut, bisa kulihat kalau ibuku yang datang. Aku memejamkan mata saat nenek dari anakku menyibak sedikit selimut yang menutupi wajah.

“Kamu bisa kesulitan napas kalau ditutup begini, Nak,” lirihnya dan menciu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status