Share

Cukup Tahu

Sudah hampir satu jam Giko di apartemenku. Dia masih saja asyik menonton siaran bola sendirian. Bahkan camilanku dia babat juga. Ngeselin banget itu orang. Meskipun nanti diganti sama camilan lain segambreng, tapi tetap saja nyebelin.

"Lo nggak niat pulang apa gimana, gitu?" tanyaku berdiri di ambang pintu bersandar pada kusen.

"Tanggung, Win. Satu babak lagi. Ini tim favorit gue nih, sayang kalau dilewatkan."

Aku memutar bola mata. Kalau sudah begini ceritanya pasti bakal lama. Jika ada Danar malah bisa lebih lama lagi. Aku mengembuskan napas. Lalu beranjak masuk ke kamar, menutup pintu.

Bertepatan dengan itu bunyi notif pesan dari ponselku terdengar. Aku mendekati nakas, dan duduk di tepian tempat tidur yang paling dekat nakas. Pop up percakapan dari Tama muncul.

Tama : Giko udah balik?

Dia seperti sedang memantau. Saat pesannya centang biru. Ponselku auto bergetar. Nama Tama muncul di sana.

Aku mengangkat kaki ke atas tempat tidur, duduk bersila di sana dan menarik sebuah gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status