Share

Keinginanku

"Susah, move on-nya, Jar. Kakakmu, masih terlalu sulit untuk disingkirkan dari dalam sini."

 Aku menghela nafas pelan. Ucapan Mas Daffa barusan membuat dadaku berdenyut nyeri. Aku jadi merasa sangat bersalah padanya. Hubungan kami waktu itu sudah cukup dekat dan mau menjajaki ke lebih serius. Namun karena janji itu membuatku harus terpaksa melepaskannya. 

 "Jar, Mas pulang dulu ke hotel, nanti kita gantian saja jaga Aya-nya. Kasihan, kamu juga butuh istirahat. Jangan sampai ikutan sakit, masa aku nunggu dua orang sekaligus nantinya, capek Jar," seloroh Mas Daffa diikuti dengan kekehan ketawanya Fajar.

 Lalu hening. Tidak ada suara lagi saling bersahutan. Mas Daffa sudah pergi beberapa menit yang lalu. Mata ini masih kupejamkan dengan rapat, biarlah. Kuharap aku memang tertidur sungguhan. Siapa tahu esok lebih baik dari hari ini. Maafin Kakak ya Jar, sudah merepotkanmu. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
heleh...cahaya...cahaya...beraninya cuman kebatinan huuu...
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu jangan terpengaruh omongan Bintang itu laki2 egois istri pertama nya selalu seneng2 jln2 k mall dn biar kan klo istri siti mo datengin ibu nya itu malah lebih baik biar ibu juga tau Bintang dh punya anak dn ibu biar seneng sdh punya cucu ..
goodnovel comment avatar
siti halimah
ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status