Share

Aku Menderita, Dia Bahagia

“Bagaimana mau mengurus anak-anak kalau urus diri sendiri nggak bisa,” komentar Mama.

Mama pasti melihat penampilanku sekarang yang terlihat sangat tidak terurus. Tentu saja, karena biasanya Hana yang paling rajin. Dia yang mengambil alih tugas Nadia 7 tahun ke belakang.

Sekarang aku harus mengurus diri sendiri. Laisa sudah besar, dia bisa mengurus dirinya sendiri.

“Maafin aku, Ma.”

“Perbaiki hidup kamu, Nat. Mama juga terluka melihat kamu begini.”

Aku tahu, meski Mama terlihat kejam tapi hatinya ikut terluka melihat anaknya begini. Mama belum tahu soal Nadia dan balas dendam ibunya. Biarlah itu hanya aku yang tahu, aku tidak mau menambah beban pikiran Mama lagi.

Kunci mobil, kartu kredit dan kartu debit kutaruh di atas meja.

“Aku pulang, Ma.”

“Ambil ini. Ada anak-anak kamu yang harus dinafkahi, tapi jangan mengandalkan ini karena kamu juga harus belajar cari kerja sendiri.” Mama menyerahkan satu kartu debit padaku.

“Ma-”

“Ambil. Mama cuman kasihan sama anak-anak kamu.”

“Makasih, Ma.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status