Share

Fakta Lain Terungkap

“Sekarang aku lagi nggak mau ngomong sama kamu. Minggir!”

“Sayang-”

“Minggir! Sekali lagi kamu ngikutin aku, jangan pernah berharap bisa ketemu aku lagi.”

Mas Arga diam saat aku bicara begitu.

Aku gegas melangkah meninggalkannya.

Apa semalaman dia ada di depan kamarku? Sebenarnya wajar saja karena dia memang berbuat salah.

Kepalaku sedikit berat karena semalaman tidak bisa tidur, semoga saja setelah ini aku tidak sakit hanya karena begadang semalaman.

Jarak ke rumah Mama lumayan jauh. Sampai di sana langit sudah terang. Di sini Mama tinggal sendiri.

“Semoga aja kamu bisa cepat-cepat kasih Mama cucu ya, biar Mama nggak kesepian di sini.”

Mengingat perkataan Mama membuat hati ini teriris. Apa harapannya itu harus kupatahkan karena masalah ini?

“Hey, kenapa malah bengong disitu?” Mama sudah berdiri di ambang pintu.

“Masih pagi jadi oleng,” gurauku.

“Lagian kamu, kenapa pagi-pagi udah kesini? Bukannya ngurus suami.”

“Mama udah masak belum? Aku laper nih.”

“Belum, mau Mama masakin apa?”

Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status