Share

78. Lagi-Lagi Dia

“Iya, Pa,” sahut Katha malas. Dia manatap Rabu yang juga sedang menatapnya sambil melahap semangkuk bubur ayam yang di belinya di depan komplek.

“Iya terus kamu, Tha. Jadi kapan? Papa siap biayain kalian.” Agung masih bersikeras di sana.

Katha jadi menduga kalau papanya mungkin menaruh curiga pada hubungannya dengan Rabu. Insting papanya itu kuat. Dia tahu itu. Akan tetapi, yang sampai sekarang membuat dia heran, kenapa papanya membiarkan dia menikah dengan Rabu tanpa keraguan?

“Aku sama Rabu lagi sibuk-sibuknya kerja, Pa.” Katha memutar-mutar sendok di atas mangkuk.

“Kan bisa ambil cuti,” sahut Agung. “Lagian ini sudah lewat dari dua bulan sejak Papa minta kalian berangkat dulu.”

Katha menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia hanya pusing denga permintaan papanya yang terus-menerus. Kali ini memang karena perkara pekerjaan. Apalagi sebentar lagi film yang sedang dimainkan Bhanu akan rilis. Proses shootingnya pun sudah selesai, dan tinggal me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status