Share

84. Curhat II

Itu suara Rendra. Katha hapal sekali dengan suara serak itu, hingga dia tak merasa perlu mengalihkan perhatiannya dari isi mug. “Main ke sini lagi, lo, Ren?” tanyanya retoris, lalu melanjutkan kegiatan menyeruput cokelat panasnya.

Rendra tertawa. Dia menghampiri Katha, meletakkan paper bag dan beberapa kantong plastik di atas meja makan, lalu ikut duduk di seberang Katha. “Kayak gue sering ke sini aja, Tha,” ujarnya.

“Bukannya emang gitu?”

Seketika Rendra mati kutu ditodong seperti itu. Katha tahu sebesar apa perasaannya pada Shae. Tentunya perempuan itu bisa membaca pergerakannya meski tak diberi tahu.

“Eh, Tha, lo udah makan belum? Itu Rendra bawain makanan.” Shae yang muncul setelah menatap sepatu di rak, menunjuk bawaan Rendra yang sudah bertengger di meja.

Katha menggeleng sebagai jawaban. Tadi dia meninggalkan makanannya tidak tersentuh di rumah. Begitu teringat, dia jadi merasa bersalah atas makanan itu. Dia menduga Rabu mencoba menghab

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status