Share

89. Perbincangan Makan Malam

“Yang bener lo?” tanya Katha memastikan.

Langit mengangguk. “Kayaknya udah tiga kali dalam dua minggu ini. Tapi untungnya lo jarang ke sini, kan. Jadi nggak papasan sama dia.”

“Lo lagi nyinyirin gue?”

Langit terkekeh, lalu menggeleng. “Beneran ini.”

“Emm, sebenernya gue juga sering ketemu dia. Seperti sebuah kebetulan yang janggal?”

Katha menggunakan nada tanya tidak yakin pada ucapannya sendiri. Meski Sakha sudah menceritakan padanya perihal Rakha, tapi rasa-rasanya dia belum bisa percaya. Sebab, tatapan Rakha tidak mencerminkan seseorang yang sedang jatuh cinta. Ah, sebetulnya tau apa dia tentang perasaan orang lain?

“Apa dia emang ngikutin lo? Kehadirannya di sini lagi juga aneh. Sama seperti sebelumnya,” ujar Langit sambil menopang dagunya dengan jari telunjuk dan ibu jari.

Katha sebetulnya ingin menyampaikan apa yang dia dengan dari Sakha, tapi masih ragu. Dia akhirnya hanya hanya mengangkat bahu. “Pokoknya lo nggak usah c

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status